Sunday, November 17, 2019

Berbagi Asa


BERBAGI ASA


Saat itu pukul 14.00 di ibu kota Sulawesi selatan, kali ini aku akan keluar bersama semangat inspirasi yang akan kubagi ke pelosok negeriku. Yah aku keluar dari hiruk pikuknya ibu kota, mengistirahatkan jiwa sejenak dari keramaian.

Kini diriku berstatus volunteer.

Aku senang dengan status tersebut, karena aku sudah berhasil untuk keluar dari comfort zone yang selama ini terus mengekang. Aku memutuskan untuk menjadi seorang volunteer karena merasa waktuku sangat berharga jika hanya untuk aktifitas monoton di ibu kota. 


TIBALAH DIPENANTIAN

Kami tiba di desa patanyamang pada malam hari, yah tentu saja perjalanan kami selalu berhasil mengundang celotehan yang bermacam-macam serta diselingi candaan, sambil menikmati roller coaster perjalanan menuju lokasi dan dinginnya hembusan angin malam yang menerpa

Keesokan hari tepat pukul 08.00 kami bergegas kesekolah, dengan niat yang ikhlas, langkah kaki tak pantang menyerah dan suara gemuruh adik-adik yang memanggil kami dibalik sekolah, seakan mereka siap menyantap materi yang akan kami berikan. Mendengar suara mereka, melihat wajah mereka diriku tak sabar ingin berbagi energy positif dalam hal ini membagikan ilmu yang kupunya. Dan pagiku berkata SEMANGAT BERBAGI NIS. THIS TIME TO SHARE EVERYTHING!



SEMANGAT BERBAGI

Aku melangkahkan kaki menuju kekelas tempatku mengajar dengan senyum sumbringah di pagi hari dan membawa semangat yang selalu ON untuk mereka yang selalu ingin menyantap ilmu. Hingga aku membuka pintu dan menyapa mereka didalam ruang kelas.

Berbicara mengenai ruangan kelas mereka sudah layak menurutku, namun kelas yang kudapat harus berdua dengan kelas yang lain, iyah ada dua kelas dalam satu ruangan. Selebihnya 1 kelas 1 ruangan, ini mungkin karena murid dikelasku hanya berjumlah 3 orang sementara kelas sebelahnya berjumlah 6 orang, karena murid dikelasku sedikit jadilah mereka digabung dalam 1 ruangan tapi tetap ada sekat pemisah antara kelas yang satunya.

Ruangan kelas yang berdampingan tidak lantas membuat konsentrasi mereka ambyar, mereka tetap fokus terhadap ilmu yang aku tumpahkan, terhadap celotehan positif yang aku berikan. Hal itu juga yang membuatku semakin tercharge.

Aku terkesima saat tahu ternyata mereka aktif, ternyata mereka pintar, ternyata rasa ingin tahu mereka tinggi, ternyata mereka senang membaca, ternyata mereka dipenuhi energy positif, ternyata pula mereka memiliki cita-cita yang tinggi untuk masa depan mereka dan ternyata-ternyata lainnya yang tak sanggup kuungkap saking excitednya.

Aku sempat meneteskan airmata tatkala kuingat semangat mereka untuk terus menuntun ilmu itu sangat besar, saat mereka menceritakan cita-cita mereka. Didesa yang sangat jauh dari ibu kota dan berada di pelosok negeri ada anak negeri yang juga punya hal yang sama untuk digantungkan dilangit, iya itulah cita-cita, mereka memang dipelosok tapi cita-cita mereka tak kalah dengan teman mereka yang ada diluar sana yang sedang menikmati kemajuan teknologi, iya benar harus setinggi langit.



SEDIKIT CERITA

Kalo ditanya saya enjoy jadi volunteer? Tentu saja jawabannya tanpa ragu akan kujawab Ya karena tidak semua manusia tergerak hatinya untuk melakukan tugas semulia ini, mungkin mereka lebih memilih untuk berdiam diri. Tapi aku, tidak. Aku senang melakukannya karena aku peduli dengan pendidikan mereka, karena aku tau hidup Cuma sekali, karena aku tau aku harus berbagi apa yang kupunya, karena aku tau ada yang sangat membutuhkan ilmuku. Aku ingin menjadi salah satu anak bangsa yang bisa berkontribusi terhadap kemajuan bangsa meskipun aku tidak punya prestasi yang mendunia setidaknya hal kecil ini bisa membuatku bangga akan diriku dan berkontribusi untuk kemajuan bangsaku, setidaknya aku punya pengalaman yang mengesankan berbagi dipelosok negeri yang tidak semua orang bisa dan mau untuk terjun kesana. I’M SO PROUD TO MYSELF



Terima kasih kepada Tuhan yang telah menakdirkanku untuk hidup dan telah menakdirkanku untuk ikut serta dalam melaksanakan sila kelima pancasila dan mengabulkan doaku untuk menjadi manusia yang begitu bermanfaat, terima kasih atas takdir baik dan positif ini. Dan juga terima kasih kepada Rumah berbagi Asa yang telah memberiku kesempatan untuk turut ikut serta dalam kegiatan volunteer ini, berbagi semangat, berbagi ilmu dan berbagi asa untuk menciptakan pendidikan merata hingga kepelosok negeri.
Sampai jumpa dilain kesempatan dengan cerita dan keluh kesahku. Berbagi Asa

Secangkir Kopi

CERITA DIBULAN JULY

Hari ini terasa sesak, sampai-sampai bernafas pun susah. Leen merasa tak berdaya kali ini ketika mendengar berita buruk yang datang. Tak...